Thursday, May 9, 2019

Revolusi Mental Kaum Hawa


REVOLUSI MENTAL KAUM HAWA
Banyak perubahan yang terjadi pada zaman sekarang, khususnya pada kaum hawa, keadaan dimana wanita bebas mencari karir, mendapat pendidikan, hal tersebut sama halnya menyetarakan hak dan kedudukan antara wanita dengan seorang laki – laki. Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan keadaan Indonesia pada zaman penjajahan, dimana seorang wanita dalam balutan patriarki(kedudukan dalam pernikahan), wanita dalam posisi tugasnya dalam rumah tangga, dan dalam dunia pendidikan wanita pun tidak diperbolehkan mendapat pendidikan umum dan hanya dituntut pendidikan sebagai ibu rumah tangga. Sungguh ironis jika keadaan tersebut masih terjadi pada wanita sekarang, dimana kemajuan sangat pesat dan kehidupan teknologi sangat menyebar diseluruh Negara, pulau, daerah, dan bahkan sampai masuk dalam pedesaan.
            Perubahan yang membuat keadaan wanita sekarang, khususnya di Indonesia adalah seorang pahlawan yang terlahir pada tanggal 21 april 1879. Seorang wanita yang hidup dengan keluarga bangsawan, yang masih sangat terikat dengan adat istiadat dalam hidupnya. Wanita tersebut bernama dengan membawa nama kebangsawanannya, Raden Ajeng Kartini pejuang hak wanita, orang yang pertama memperjuangkan hak yang harus didapatkan seorang kaum hawa.
            Dia sangat memikirkan kondisi perempuan pribumi. Dia mengeluh tentang budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar. Beliau prihatin dengan penderitaan perempuan Jawa akibat kungkungan adat, yaitu tidak bisa bebas duduk di bangku sekolah, harus dipingit, dinikahkan dengan laki-laki yang tak dikenal, dan harus bersedia dimadu.
            Jika melihat sosok R.A Kartini, kita disuguhkan dengan wanita yang kuat, gigih, dan perkasa dalam menggapai cita – cita, hal itu terbukti dengan keinginan kartini untuk mengenyang pendidikan di Belanda, walaupun tidak terealisasikan, Kartini tetap belajar dengan banyak membaca banyak buku dan belajar bahasa belanda walaupun dengan kondisinya yang saat itu dijodohkan dengan bangsawan. Kartini sangat memperjuangin emansipasi, emansipasi sendiri berarti persamaan hak dalam berbagai aspek dalam kehidupan(ratna, 2007: 209).
 Hak seorang wanita sekarang sudah hampir didapatkan oleh seorang wanita, banyak wanita karier, banyak wanita bebas memilih pasangan tanpa ada perjodohan, wanita bebas menyuarakan pendapat, dan yang paling penting adalah wanita bebas mendapatkan pendidikan setinggi mungkin, akan tetapi ironisnya. Semua hal tersebut sangat bermanfaat oleh setiap kehidupan apabila wanita tersebut berakhlak baik dan dapat berfikir positif.

No comments:

Post a Comment