Friday, May 10, 2019

Definisi Atraksi Sosial dalam Ruang Lingkup Psikologi


1.      Pengertian Atraksi Interpersonal
Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Makin tertarik kita dengan orang lain maka semakin besar kecenderungan kita berkomunikasi dengan orang lain.
Dean C. Barlund ahli komunikasi interpersonal (1968:71) “mengetahui aris-garis atrakso dan penghindaran dalam sistem sosial artinya mampu meramalkan dari mana pesan akan muncul, kepada siapa pesan itu akan mengalir, dan lebih-lebih lagi bagaiman pesan akan diterima” (dalam jalaudiin 2011). Yang dengan sederhana dapat diartikan sebagai berikut, dengan mengetahui  siapa tertarik dengan siapa atau siapa menghindar siapa. Kita dapat meramalkan arus komunikasi interpersonal yang akan terjadi.
Menurut jalaludin rachmat 2011 menyatakan bahwa kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang disebut sebagai atraksi interpersonal. Semakin kita memiliki kesukaan terhadap orang maka semakin sering kita berkomunikasi dengan orang tersbut.
Menurut bahasa artaksi berasal dari bahasa latin “attrahere (att: menuju) dan “thahere”: menarik. Jadi atraksi interpersonal  adalah kesukaan pada seseorang, sikap positif, dan daya tarik seseorang. Atraksi berkaitan dengan daya tarik dalam komunikasi yang dapat mendasari hubungan interpersonal.
Proses atraksi interpersonal dapat berupa afiliasi yaitu kecenderungan untuk bergabung dengan jenisnya sendiri dan daya tarik (atraksi) yaitu kecenderungan individu terhadap teman dengan spesifikasi tertentu.
2.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Atraksi Interpersonal
Pentinganya atraksi interpersonal hingga akan bagusnya kita mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan atraksi interpersonal, apa yang membuat kita suka dengannya atau sikap positif kita terhadap oranglain. Menurut jalaluddin menyebar faktor-faktor yang mempengaruhi atraksi interpersonal menjadi dua, meliputi faktor personal dan faktor situasional.
1.      Faktor Personal, meliputi
a.       Kesamaan karakteristik personal, orang yang memiliki kesamaan dalam nilai-nilai, sikap, keyakinan, tingkat sosioekonomi, agama, ideologis, cenderung seling menyukai. Asas kesamaan ini pada kenyataan bukanlah satu-satunya determinan atraksi, atraksi interpersonal akhirnya merupakan gabungan dari efek keseluruhan interaksi di antara individu. Walaupun begitu, bagi komunikator lebih tepat untuk memulai komunikasi dengan mencari kesamaan di antara semua peserta komuniasi.
b.      Tekanan emosional (stress), bila  orang berada dalam keadaan yang mencemaskan atau harus memikul tekanan emosional, ia akan menginginkan kehadiran orang lain. Dari kesimpulan penelitian Schacter menyimpulakn bahwa situasi penimbul cemas (anxiety producing situasion) menningkatkan kebutuhan akan kasih sayang.
c.       Harga diri yang rendah, didapatkan dari penelitian eksperimen oleh elaine Walster dalam buku jalaudin 2011 menyatakan bahw bila harga diri direndahkan, hasrat afiliasi bertambah,dan ia makin responsif untuk menerima kasih sayang orang lain.
d.      Isolasi sosial, adalah pengalaman yang tidak enak. Beberapa peneliti telah menunjukkan bahwa tingkat isolasi sosial amat besar pengaruhnya terhadap kesukaan kita pada orang lain. Bagi orang yang terisolasi kehadiran manusia merupakan kebahagiaan. Karena manusia cenderung menyukai orang yang mendatangkan kebahagiaan maka dalam konteks isolasi sosial, kecenderungannya untuk menyenangi orang lain bertambah.
2.      Faktor-Faktor Situasional
a.       Daya tarik fisik, beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa daya tarik fisik sering menjadi penyebab utama terjadinya atraksi personal.kita akan senang dengan orang-orang yang cantik dan tampan. Mereka pada gilirannya sangat mudah memperoleh simpati dan perhatian orang.
b.      Ganjaran, kita menyenangi kepada orang-orang yang memberikan ganjaran kepada kita, ganjaran disini dapat berupa bantuan, dorongan moral, pujian, atau hal-hal yang meningkatkan harga diri kita.
c.       Familiarity, artinya sering kita lihat atau sudah kita kenal dengan baik. Jika kita sering berjumpa dengan seseorang –asal tidak ada hal-hal alin- kita akan menyukainya.
d.      Kedekatan, orang cenderung akan menyenangi mereka yang tempat tinggalnya berdekatan.
e.       Kemampuan, kita cenderung menyukai seseorang yang meiliki kemampuan lebih atas dari kita, atau lebih berhasil dalam hidupnya.
3. Pengaruh Atraksi Interpersonal pada Komunikasi Interpersonal.
              Atraksi interpersonal mempengaruhi hubungan interpersonal, pengaruh-pengaruh dari atraksi interpersonal dapat di ketahui , meliputi :
1.      Penafsiran pesan dan penilaian
Telah diketahui bahwasanya penilaian seseorang terhadap orang lain tidak dapat dinyatakan semata-mata bersifat rasional ataupun objektif. Sebab didalam keobjektifan seseorang pastilah ada  ke subjektifan orang tersebut. Jadi, ketika kita menyenangi seseorang maka penialaian yang muncul pada seseorang tersebut cenderng bersifat positif, sedangkan jika kita membenci seseorang kita cenderung melihat karakteristik orang tersbut secara negatif.
Jalaudin 2011 menjelaskan bahwa komunikator yang dipandang menarik karena adanya kesamaan, kedekatan, dan daya tarik fisik lebih efektif dalam mempengaruhi perubahan pendapat dan sikap. Atraksi bukan hanya mengenai keputusan kita terhadap penialain bidang politik melainkan juga memnentukan pola komunikasi interpersonal.
Lihat bagaimana orang tampan dan orang cantik dinilai orang . berikut hasil eksperimen para ahli
Tabel. 1
Efek Atraksi Interpersonal pada Keputusan Interpersonal
Corak keputusan
Efek Atraksi
Peneliti
Memilih anggota kelompok bekerja
Lebih cendrung dipilih walaupun ada orang lain yang lebih tepat
Castore dan De Ninno
(1976)
Memperkerjakan asisen peneliti
Lebi cenderung di pekerjakan dan disarankan dapat upah lebih besar
Griffit dan Jackson (1970)
Menilai suami istri yang ingin mengadopsi bayi
Lebih cenderung dinilai sebagai orang tua adoptif yang tepat
Aves dan Byrne (1976)
Menyetujui pinjaman dari bank
Lebih cenderung disetujui
Sung (1975)
Menilai terdakwa dalam pengadilan
Lebih cenderung dinilai tidak bersalah, dan jika salah divonis dengan ringan
Griffit dan Jackson (1973)
Menentukan kualifikasi konselor psikologi (pembimbing)
lebih cenderung dianggap lebih simpatik, penuh pengertian, dan efektif
Good and Good (1972)
Menilai prestasi kerja
Lebih cenderung dinilai telah bekerja dengan baik
Smith, meadow dan Sisk (1970)

2.      Efektifitas Komunikasi
Komunikasi interpersonal dikatakan sebagai komunikasi yang efektif apabila dalam komunikasi tersebut menyenangka. Ketika kita diadapkan dalam sebuah kelompok dengan individu-individu yang kita sukai maka dapat diprediksikan alur komunikasi yang berlangsung akan menjadi komunikasi yang efektif. Berkeumpul dengan orang-orang yang kita sukai atau senangni membuat kita santai, terbuka dan gembira sehingga kita betah berlama-lama dalam berkomunikasi.sebaliknya apabila kita bertemu atau berkumpul dengan orang yang tidak kita sukai maka yang terjadi kita akan merasa tegang, tidak enak dan resah. Kita akan cenderung menutup diri dan menghindari komunikasi. Wolosin 1975 menyatakan bahwa komunikasi  akan lebih efektif bila para komunikasi saling menyukai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang efektif adalah komunikasi yangg mana terdapat atrakti interpersonal di dalamnya yang artinya santara komunikator dan komunikan memiliki rasa sling suka satu dengan yang lainnya.

TEORILINKING
Ada empat teori yang menjelaskan mengapa kita menyukai orang lain:
1.ReinforcementTheory
Teori ini menjelaskan bahwa seseorang menyuaki dan tidak menyukai orang lain adalah sebagai hasil belajar (learning). Dalam hal ini ada tiga unsur learning, yaitu asosiatif, instrumental,dansosial.
 BelajarAsosiatif:
Ø
kita menyenangi dan tidak menyenangi seseorang berdasarkan pengalaman kita dan stimuli yang kita asosiasikan dengan hal itu. Kita menyukai orang yang kita asosiasikan dengan pengalamanyangmenyenangkan.
 BelajarInstrumental:
Ø
Kita menyukai orang yang memberikan iimbalan (reward) pada kita dan tidak menyuaki orangyangmemberikanhukuman.
 BelajarSosial:
Ø
Kita cenderung lebih menyukai orang-orang yang kita lihat disukai oleh orang lain atau oleh lingkungansosialdansebaliknya.

2.Equitytheory
Teori ini mengatakan bahwa individu selalu cenderung menjaga keseimbangan antara apa yang mereka berikan dan apa yang mereka dapatkan, atau antara cost dan reward. Jika kita berharap banyak dari suatu hubungan maka kita juga harus menyumbang banyak untuk hubungantersebut.

3.Exchangetheory
Menurut teori ini, interaksi sosial adalah semacam transaksi dagang. Orang berhubungan deng orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Semakin banyak keuntungan yang diperoleh makahubungantersebutakanterusdilangsungkan.

4.Gain-losstheory
Kita lebih menyukai orang yang menguntungkan kita daripada yang merugikan bagi kita

No comments:

Post a Comment