Friday, May 10, 2019

Keteraturan Sosial dalam Ruang Lingkup Psikologi Sosial


Keteraturan sosial (social Order)
Social order atau dalam Bahasa Indonesia keteraturan social adalah suatu koondisi dimana masing-masing anggota masyarakat dalam kehidupanya mengikuti norma –norma social yang berlaku di dalam kelompok. Keteratura social akan berjalan apabila dalam interaksinya masyarakat mengikuti dan menjalankan norma sosiall yang berlaku, sehingga keteraturan social menunjuka adanya  hubunga social yang berjalan dengan tertib.
Max Weber , mendefinisikan socialorder atau legitimate order berarti lebih dari sebuah pola, terdiri dari sebuah system dari ketentuan untuk perilaku individu dalam situasi yang spesifik, yang dihormati oleh anggota dari masyarakat sebagai kewajiban (Calvert, 1995).
Unsur keteraturan social
1)    Tertib sosil : adallah suatu kondisi dimana masyarakat dalam kehidupanya merasa nyaman, aman, dynamis, dan teratur.
Ciri ciri terjadi tertib social
a.    Terjadi suatu system  dan norma yang jalas
b.    Masing masing individu mengetahi dan memahami norma dan nilai yang berlaku
c.    Masing masing indoividu data menyesuaikan tindakannya dengan norma dan nilai social yang berlaku
Contoh :
a.    Tertib di jalan raya setiap pengendara memahami dan menyesuaikan tindakannya dengan norma dan nilai yang berlaku di jalan raya.
b.    Kehidupan suatu masyaakat desa bisa tenng, aman, dan tenteram karena semua warganya bertindak sesuai dengan status dan peranannya
2)    Order ; adalah suatu system norma dan nlai yang dipatuhi dan diakui oleh masyarakat
Contoh :
a.    Tata Tertib desa
b.    Peraturan  tentang disiplin, masa belajar dan tahapan kegiatan belajar
c.    Adat istiadat yang dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan warganya
d.    Peraturan yang ada dalam lingkungan RT/RW 
3)    Keajegan : adalah suatu keadaan yang memperlihatkan koondisi keteraturan social yang tetap dan berlangsung terus menerus.
4)    Pola : yaittu corak atau hubungan yang tetap atau ajegg dalam interaksi social yang dijadikan model bagi semua anggota mayarakat atau kelompok. Pola dapat dicapai ketika keajegan tetap terpelihara atau teruji dalam berbagai situasi.

No comments:

Post a Comment