Kesulitan Belajar
Perseptual Motorik Dan Bahasa
Gangguan Perseptual
Motorik
Merupakan
proses pencapaian ketrampilan dan kemampuan fungsional menggunakan input
sensori, interpretasi motorik, aktivitas gerak, dan umpan balik (Gallahue,
2002: 304).
Menurut
Sugiyanto, (2007: 85) menyatakan bahwa perseptual motorik adalah kemampuan
menginterpretasi stimulus yang diterima oleh organ indera. Kemampuan perseptual
berguna untuk memahami segala sesuatu yang ada di sekitar, sehingga seseorang
mampu berbuat atau melakukan tindakan tertentu sesuai dengan situasi yang
dihadapi.
Rusli
Lutan (2001: 78) menyatakan bahwa kualitas gerak seseorang bergantung pada
perseptual motorik.
Proses Perseptual
Motorik
Masuknya
rangsang melalui saraf sensoris, perpaduan rangsang, penafsiran gerak,
pengaktifan gerak, dan umpan balik.
Unsur – unsur
perseptual motorik
Unsur
– unsur perseptual motorik terdiri dari atas berbagai unsur, diantaranya :
kesadaran tubuh, kesadaran ruang, kesadaran arah dan kesadaran tempo (Rusli
Lutan: 2001: 8).
Gangguan Perseptual
Motorik Anak
Perseptual
motoric mengkaitkan antara fungsi kognitif dan kemampuan gerak. Menurut Clifton
yang dikutip oelh Hari Amirullah Rachman (2003: 79) menjelaskan bahwa
perseptual motorik terbentuk atas dua sistem, yaitu sistem persepsi dan sistem
indera. Kedua sistem ini tidak dapat dipisahkan, hal ini dikarenakan seseorang
tidak mungkin melakukan aktivitas gerak tanpa persepsi dan sebaliknya.
Perseptual motoric memiliki peranan terhadap prestasi akademik. Lebih lanjut
dijelaskan Thomas Lee yang dikutip oleh Hari Amirullah Rachman (2003: 80)
menjelaskan pengaruh perseptual motoric pada fungsi kognitif diantaranya :
1. Terdapat
akibat dan keterkaitan langsung antara kemampuan perseptual motorik dan
prestasi akademik
2. Perseptual
motorik melandasi kesiapan dan penampilan akademis
Komponen Perseptual
Motor
Kephart
membagi komponen perseptual motor menjadi tiga macam, yaitu
1.
Eye
– hand coordination (koordinasi tangan -
mata)
2.
Hand
– eye coordination (kordinasi mata –
tangan)
3.
Perceptual
– motor match (gabungan perseptual – motor)
merupakan proses membandingkan dan mengumpulkan data masukan agar data
perseptual menjadi bermakna yang disesuaikan dengan informasi motorik yang ada
dalam diri anak. Ketrampilan – ketrampilan gabungan perseptual motor ini
meliputi : postur, balancing (keseimbangan),
locomotion (lokomosi), penerimaan dan dorongan (Clark, 1987:
88).
Ciri-ciri anak yang mengalami
gangguan perseptual motorik :
1. Anak
sulit membedakan simbol yang mempunyai ukuran (panjang-pendek, tinggi-rendah)
atau simbol yang ukuran dan bentuknya hampir sama, misalnya : h/n, a/d, a/g,
u/y).
2. Anak sulit membedakan arah kanan-kiri,
depan-belakang, atas-bawah dan sulit membedakan huruf dan angka yang hampir
sama bentuknya.
3. Anak
sulit membedakan antara latar belakang dan obyek (figure)
4. Pada saat
membaca atau mencatat, ia akan kesulitan menandai dimana ia sudah
membaca/mencatat untuk meneruskan bacaan/tulisan berikutnya.
5. Pada saat
menyanyi , anak sulit untuk menirukan suara dari guru dan terkesan hanya meniru
(membuka dan menutup mulut). Penjelasan guru juga menjadi sulit ditangkap oleh
siswa.
6. Sulit
memahami suatu objek yang terbagi-bagi sebagai satu kesatuan
7. Lambat
dalam mengerjakan tugas seperti mengikat sepatu dan menyebutkan waktu.
8. Lemah dan
tidak lincah dalam ketrampilan bermain.
Faktor-faktor yang mendasari
gangguan perseptual motorik :
1. Adanya
keterlambatan perkembangan motorik
2. Prematuritas,
hipoksia, dan malnutrisi perinatal.
3. Berat
badan saat lahir rendah
4. Kelainan
neurokimiawi dan lesi lobus parietalis.
5. Gangguan
genetik atau kromosom
6. infeksi
susunan saraf seperti selebral palsi
7. kondisi
budaya yang mempengaruhi proses belajar anak
Gangguan Kesulitan Belajar Bahasa
Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang
terintegrasi, mencakup bahasa ujaran, membaca, dan menulis (Lerner, dalam
Abdurrahpiiman, 2012).
Ormrod
(2009) memberikan contoh defisiensi pemrosesan kognitif pada siswa yang
mengalami kesulitan memahami bahasa lisan atau mengingat hal-hal yang baru saja
dikatakan kepadanya.
Gangguan
perkembangan berbahasa adalah ketidakmampuan atau keterbatasan dalam
menggunakan simbol linguistik untuk berkomunikasi secara verbal atau
keterlambatan kemampuan perkembangan bicara dan bahasa anak sesuai kelompok
umur, jenis kelamin, dan kecerdasannya (Sidiarto, 1990).
Menurut
Nelson, dkk, (2006) perkembangan bahasa merupakan salah satu indikator
perkembangan menyeluruh dari kemampuan kognitif anak yang berhubungan dengan
keberhasilan di sekolah.
Ciri-ciri Anak yang mengalami
gangguan kesulitan belajar bahasa :
1.
Anak keliru dalam mempersepsikan
kata atau kalimat yang didengar
2.
Tidak dapat menangkap informasi atau
pesan yang didengar karena miskin kosa kata atau kurang memahami struktur
kalimat yang didengar (mendengar tapi tidak paham maknanya).
3.
Tidak dapat mengucapkan kata dengan
baik
4.
Kesulitan memilih kata yang tepat
untuk mengungkapkan perasaan-pikiran
5.
Kesulitan menyusun kalimat
6.
Kesulitan menyusun urutan atau
sistematika pesan yang akan diungkap.
Faktor penyebab anak yang mengalami
gangguan kesulitan belajar bahasa :
Menurut
Wardani, IGAK (1995:47) kesulitan bahasa sisebabkan oleh :
1. Keturunan
2. gangguan
sistem saraf pusat atau struktur dan fungsi sistem lain yang berhubungan dengan
gangguan sistem syaraf pusat atau struktur dan fungsi sistem lain yang
berhubungan dengan aspek kondisi fisik. Misalnya : Autism, CP, ADHD,tuna rungu,
tuna netra, gangguan emosi, brain injury seperti aphasia, anoxia sebelum waktu
kelahiran, perlakuan yang salah oleh ibu sebelum kelahiran, dan kondisi gigi.
3. infeksi
pada telingan (OMF)
4. model
bahasa yang salah. Misalnya : makan diucapkan maem, sakit-tatik,
No comments:
Post a Comment