A.
Definisi
Komunikasi Sosial
Pengertian komunikasi ditinjau dari pengertian komunikasi
dalam pengertian secara umum. Komunikasi sosial secara umum adalah setiap orang
yang hidup dalam dan masyarakat, sejak bangun tidur sampai tidur lagi, secara
kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi. Masyarakat paling sedikit terdiri
dari dua orang yang saling berhubungan satu sama lain dan hubungannya
menimbulkan Interaksi sosial.
Pengertian komunikasi sosial tidak hanya diartikan
menurut astrid saja tetapi ada pengertian lain yang menyebutkan bahwa
komunikasi yang tidak semata-mata hanya terkait tentang media massa dan
teknologi tetapi lebih mengarah pola interaksi manusia dalam masyarakat atau
sebuah kelompok.
Menurut Muzafer Sherif komunikasisosial adalah suatu
kesatuan sosial yang terdiri dua atau lebih individu yang telah mengadakan
interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur,sehingga diantara individu itu
sudah terdapat pembagian tugas, struktur, dan norma-norma tertentu.
Bahwa norma-norma sosial dalam kehidupan masyarakat
merupakan bentuk peraturan tak tertulis yang berfungsi sebagai peraturan sikap
dan prilaku manusia dalam pergaulan hidup sehari-hari dalam masyarakat. Norma
sosial relatif banyak menekankan padasanksi moral sosial sebagai unsure
pengawasan terhadap sikap dan prilaku manusia dalam pergaulan tersebut.
Mensejajarkan komunikasi sosial dengan komunikasi manusia
(human communication)seperti yang diartikan Rubena dan Steward. Ini karena keduanya
mempunyai kesamaan fungsi, yakni beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain
atau integrasi sosial. Menurut Ruben dan Steward bahwa komunikasi manusia
adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan antar
individu, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan
pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.Maka komunikasi sosial
adalahadalah suatu proses interaksi antar seseorang atau suatu lembaga melalui
menyampaikan pesan dalam rangka untuk membangun integrasi atau adaptasi sosial.
B.
Fungsi
Komunikasi Sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidak nya
mengisaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, untuk
kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan
ketegangan antara lain lewat komunikasi yang menghibur dan memupuk hubungan
dengan orang lain melalui komunikasi kita bekerja sama dengan anggota masyarakat(keluarga,
kelompok belajar, perguruan tinggi, Rt,Rw,desa, dan Negara secara keseluruhan)
untuk mencapai tujuan bersama.
Fungsi komunikasi untuk menyampaikan informasi yaitu
ditujukan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak agar dapat menambah
wawasan. Komunikasi memberikan pendidikan yang bermanfaat secara formal maupun
informal. Komunikasi untuk menghibur seperti pada saat sekarang ini yang sedang
populer adalah Standup Comedy.
Komunikasi digunakan untuk mempengaruhi seseorang agar menuruti apa yang
diinginkan oleh komunikator seperti pada iklan, kampanye, membentuk opini
public, dan meyakinkan informasi yang
sudah diberikan.
C.
Komponen
Komunikasi Sosial
Komunikasi
sosial sejajar dengan komunikasi manusia (human communication) yang di dalamnya terdapat proses komunikasi yang melibatkan antar
individu kelompok dan organisasi salah satu bentuk komunikasi sosial:
1.
Komunikasi
Interpersonal
Pada hakikatnya komunikasi
interpersonal adalah komunikasi antara komunikator dengan komunikan. Komunikasi
ini paling efektif menggubah sikap pedapat atau prilaku seseorang. Komunikasi
antar pribadi bersifat arus balik terjadi lansung , komunikator dapat
mengetahuisecarah pasti apakah komunikasi nya berhasil atau tidak dan apakah
komunikan merespon pesan yang di sampaikan oleh komunikatornya.
a.
Definisi
Komunikasi Interpersonal
ü De Vito komunikasi
interpersonal adalah penyampaian pesan dari seseorang kepada orang
lain/sekelompok orang dengan berbagai dampak dan peluang untuk memberikan umpan
balik.
ü supratiknya komunikasi
interpersonal adalah tingkah laku verbal/ non-verbal yang ditanggapi oleh orang
banyak.
ü Effendi komunikasi
interpersonal adalah komunikasi antara komunikator dengan komunikan.
ü Liliweri komunikasi
interpersonal adalah komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam
interaksi tatap muka antara beberapa pribadi.
ü Sugiyo komunikasi
interpersonal adalah sebuah komunikasi dimana orang-orang yang terlibat di
dalamnya menganggap orang lain sebagai pribadi dan bukan sebagai objek yang
disamakan dengan benda.
b.
Ciri-ciri
Komunikasi Interpersonal
ü Keterbukaan (openness)
adanya kesediaan kedua belah pihak untuk membuka diri, saling mereaksi, saling
merasakan pikiran dan perasaan.
ü Empati, menghayati perasaan
orang lain/ turut merasakan apa yang dirasakan orang lain. Kesediaan seseorang
untuk masuk ke dalam perasaan, pikiran dan keinginan orang lain.
ü Dukungan (supportive),
sikap memberi dukungan kepada pihak lain agar bersedia berpartisipasi.
ü Rasa positif (positivness)
selalu berpikir positif apa yang akan
disampaikan oleh komunikan kepada komunikator.
ü Kesamaan (equality),
kesetaraan antara komunikator dengan komunikan (klien) dalam hal derajat dan
kedudukan.
ü Arus pesan cenderung two
communication antara komunikator dengan komunika (dialogis).
ü Konteks hubungan face to
face relationship (tatap muka langsung) dan saling mempengaruhi serta adanya
ikatan psikologis antar keduanya.
ü Adanya feed back yang
tinggi yang disebut immediate feedback (umpan balik secara langsung).
ü Interaksi minimal antara
dua orang (dyadic communication).
ü Adanya effect (disengaja
maupun tidak disengaja).
c.
Tujuan
Komunikasi Interpersonal
ü Belajar.
Dengan komunikasi
interpersonal individu dapat mengetahui dunia luar.
ü Berhubungan
Menjaga relasi atau
interaksi berbagai perasaan.
ü Mempengaruhi
Agar mengikuti apa
yang dikemukakan komunikator.
ü Bermain
Sebagai sarana
hiburan.
ü Membantu orang lain
d.
Komunikasi
Interpersonal yang Efektif
ü Pemahaman
Komunikasi
efektif apabila memperoleh pemahaman atas pesan yang disampaikan.
ü Kesenangan
Dalam
komunikasi tercipta hubungan yang menyenangkan dan kondusif.
ü Pengaruh pada sikap
Setelah
berkomunikasi komunikan berubah sikap menjadi positif.
ü Hubungan yang makin baik
ü Tindakan
Komunikan
melakukan tindakan sesuai yang diharapkan oleh komunikator.
e.
Sifat
Komunikasi Interpersonal
ü Melibatkan perilaku melalui
pesan verbal dan non – verbal.
ü Melibatkan pernyataan atau
ungkapan yang spontan.
ü Bersifat dinamis, bukan
statis.
ü Melibatkan umpan balik
pribadi.
ü Dipandu oleh tata aturan
yang bersifat intrinsic dan ekstrinsik (menghargai, sopan adalah ekstrinsik).
f.
Unsur
– Unsur Komunikasi
ü Komunikator
Sumber,
orang yang membagi informasi atau ide kepada orang lain.n Karakteristik
komunikator sangat dipengaruhi oleh latar belakang (jenis kelamin, tempat
tinggal, dll) dan karakteristik psikologis (motivasi, minat, dll). Dalam
komunikasi interpersonal, komunikator sekaligus sebagai penerima informasi.
ü Tujuan
Tujuan
apa yang ingin dicapai.
ü Komunikasi timbal balik
ü Pesan
Pesan
adalah segala sesuatu yang disampaikan kepada orang lain. Pesan dapat berupa
verbal maupun non verbal dan dapat juga disengaja atau tidak disengaja. Ada 4
jenis pesan, antara lain verbal disengaja, verbal tidak disengaja, non verbal
disengaja, non verbal tidak disengaja.
ü Saluran
Saluran
yang digunakan dalam komunikasi interpersonal secara umum adalah panca indera.
Dalam proses komunikasi antar pribadi, pesan tidak akan sampai pada penerima
apabila alat indera mengalami normal.
ü Umpan Balik (feedback)
Kita
dapat tahu berhasil atau tidaknya atas respon dari komunikan.
g.
Faktor
– Faktor Pembentuk Komunikasi Interpersonal
ü Perbedaan antar pribadi.
ü Pemenuhan kekurangan.
ü Perbedaan motivasi antar
manusia.
ü Kebutuhan akan harga diri.
ü Kebutuhan atas pengakuan
orang lain.
ü Mengurangi kesepian.
ü Mendapatkan rangsangan.
ü Mendapatkan pengetahuan
diri.
ü Memaksimalkan kesenangan.
h.
Sistem
Komunikasi Interpersonal
ü Persepsi interpersonal,
pemaknaan stimulus.
ü Konsep diri, perasaan dan
pandangan tentang diri kita.
ü Atraksi interpersonal, daya
tarik dan sikap positif terhadap seseorang.
ü Hubungan interpersonal,
berkomunikasi bukan sekedar menyampaikan pesan tetapi menentukan kadar hubungan
interpersonalnya makin baik.
2.
Komunikasi
Kelompok
Komunikasi kelompok
merupakan proses komunikasi di mana ada sekumpulan dua orang atau lebih yang
mempunyai tujuan bersama yang berintraksi satu sama lain dan mengangap mereka
sebagai bagian dari kelompok tersebut. Meskipun setiap angota memilih peran
berbeda.
Jika menurut Anwar
Arifin komunikasi kelompok adalah
komunikasi yang berlangsung antar beberapa orang dalam suatu kelompok kecil
seperti dalam rapat, pertemua, konvensi dan sebagainya. Namun Michael Burgon
dan Michael Ruffner dalam buku teori komunikasi S.Djuarsa Sendjaja mengartikan
bahwa komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih
individu guna memperoleh maksud dan tujuan yang dikehendaki seperti sebagai
informasi pemeliharaan diri pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat
menimbulkan karakteristik pribadi angotalainnya dengan akurat.
Secara operasional,
komunikasi kelompok melibatkan beberapa element di dalamnya, yaitu interaksi
tatap muka, jumlah anggota kelompok, waktu dan tujuan yang akan dicapai,
elemen-elemen ini merupakan karak teristik yang membedakan kelompok dengan apa
yang di kenal. Yaitu sekumpulan orang yang secara serentak terikat dalam aktifitas yang sama namun tampa
komunikasi.
a.
Proses
Komunikasi
Proses
komunikasi adalah suatu rangkaian aktivitas secara terus menerus dalam kurun
waktu tertentu. Dan proses dapat berlangsung lama atau panjang itu tergantung
dari konteksnya. Secara umum proses yang terjadi dalam komunikasi ada dua yaitu
:
ü Proses komunikasi secara
primer adalah komunikasi yang terjadi secara tatap muka, langsung antara
seseorang kepada yang lain. Untuk menyampaikan pikiran maupun perasaanya dengan
menggunakan simbol-simbol tertentu.
ü Proses komunikasi secara
sekunder adalah komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan alat atau
saranasebagai media kedua setelah bahasa, komunikasi jenis ini dimaksud untuk
melipat gandakan jumlah penerima informasi sekaligus dapat mengatasi
hambatan-hambatan geografis dan waktu. Namun dalam jenis komunikasi ini, hanya
efektif untuk menyebar luaskan pesan-pesan yang bersifat informatif.
b.
Pola-Model
Komunikasi
Pola
atau model komunikasi adalahreppresentasi suatu fenomena, baik nyata atau
abstrak, dengan menonjolkan unsur-unsur
terpenting fenomena tersebut. Model jelas bukan fenomena itu sendiri. Sebagai
alat untuk menjelaskan fenomena komunikasi, model mempermudah penjelasan
tersebut. Hanya saja model tersebut sekaligus mereduksi fenomena komunikasi,
artinya ada nuansa komunikasi lainnya yang mungkin terabaikan dan tidak
terjelaskan oleh model tersebut.
Menurut
Sereno dan Mortensen, model komunikasi merupakan deskripsi ideal, mengenai apa
yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Model komunikasi
mempresentasikan secara abstrak cirri-ciri penting dan menghilangkan
rinciankomunikasi yang tidak perlu dalam dunia nyata. Sedangkan B.Aubrey Fisher
mengatakan model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian
keseluruhan , unsur, sifat atau komponen yang penting dari fenomena yang di
jadikan model. Model adalah gambaran informal untuk mejelaskan atau menerapkan
teori. Dengan kata lain, model adalah teori yang lebih disederhanakan.
ü Model-model Komunikasi
·
Model
S – R
Model stimulus-respon (S-R) adalah model komunikasi
paling dasar. Model ini di pengaruhi oleh di siplin psikologi, khususnya yang
beraliran behavioristik. Model tersebut mengambarkan hubungan stimulus –
respon.
·
Model
Aristoteles
Model aristoteles adalah model komunikasi paling klasik,
yang sering juga di sebut model retoris ( rhetorical model ). Filosof yunani
Aristoteles adalah tokoh paling dini yang mengkaji komunikasi. Ia berjasa dalam
merumuskan model komunikasi verbal pertama. Komunikasiterjadi ketika seseorang
pembicara menyampaikan pembicaraanya kepada khalayak dalam upaya mengubah sikap
mereka. Tepatnya, ia mengemukakan tiga unsur dasar proses komunikasi, yaitu
pembicara (speaker ) pesan (message),
dan pendengar (listen).
·
Model
Lasswell
Model ini dikemukakan Harold Lasswell tahun 1948 yang
mengambarkan proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang diembannya dalam
masyarakat. Lasswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi, yaitu: pengawasan
lingkungan yang mengingatkan angota- angota masyarakat yang merespon lingkungan
: dan ketiga, transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
·
Model
Shannon dan Weaver
Salah satu model awal komunikasidi kemukakan Claude
Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical Theory of
Communication. Model yang sering di sebut model matematis atau model teori
informasi itu mungkin adalahmodel yang pengaruhnya paling kuat atas , model dan
teori komunikasilainnya. Shannon adalah seorang insinyur pada pada Bell Telephone dan ia berkepentingan dengan
penyampaian pesan yang cermat melalui telpon. Weaver mengembangkan konsep
Shannon untuk menerapkannya pada semua bentuk komunikasi.
·
Model
Schramm
Wilbur Schramm membuat serangkaian model komunikasi, di
mulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebirumit
yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga
ke model komunikasi yang dianggep dua individu. Model pertama mirip dengan
model Shannon dan Wheaver. Dalam modelnya yang ke dua Schramm memperkenalkan
gagasan bahwa kesamaan dalam bidang pengalaman sumber dan sasaran lah yang sebenarnya
dikomunikasihkan, karenabagian sinyal itulah yang dianut sama oleh sumber dan
sasaran. Model ketiga Scharamm mengangap komunikasi sebagai interaksi dengan
kedua pihak yang menyandi, menafsirkan dan menerima sinyal.
·
Model
Newcomb
Theodore Newcomb (1953) memandang komunikasi dari
predpektif psikologi sosial. Modelnya mengigatkan kita akan diagram jaringan
kelompok yang di buat oleh para psikolog sosial dan merupakan formulasi awal
mengenai konsitensi kognitif. Dalam model komunikasi tersebut yang sering juga
di sebut model ABX atau model simetri Newcomb mengambarkan bahwa seseorang, A
menyampaikan informasi kepada orang lainnya, B mengenai sesuatu, X . Model
tersebut megansumsikan bahwa orientasi A (sikap) terhadap B dan terhadap X
saling bergantungan dan ketiga nya merupakan suatu sistem yang terdiri dari
empat orientasi :
v Orientasi A terhadap X,
yang meliputi sikap terhadap X sebagai objek yang harus di dekati atau dihindari
dari atribut kognitif (kepercayaan dan tatanan kognitif).
v Orientasi A terhadap B,
dalam pengertian yang sama.
v Orientasi B terhadap X.
v Orientasi B terhadap A.
·
Model
Westley dan Maclean
Tahun 1957, Bruce Westley dan Malcom
Maclean, kedua nya teoritikus komunikasi, merumuskan suatu model yang
mencangkup komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa, dan memasukan umpan
balik sebagai bagaian integeral dari proses komuikasi. Model Westley dan
Maclean ini di pengaruhi oleh model Newcomb, selain juga oleh model Shannon dan
Weaver. Mereka menambahkan jumlah pristiwa, gagasan, objek dan orang yang tidak
terbatas.
Menurut dua pakar ini perbedaan dalam
upan balik ini lah yang membedakan komunikasi komunikasiantar pribadi dan
komunikasi massa. Dalam model Wesltley dan Maclean ini terdapat lima unsure
yaitu:
objek orientasi, pesan, sumber ,
penerimadan umpan balik. Sumber (A) menyoroti suatu objek atau peristiwa
tertentu dalam lingkungannya (X) dan menciptakan pesan mengenai hal itu (X’)
yang ia kirimkan pada penerima (B). pada gilirannya, penerima menerima umpan
balik (fBA) mengenai pesan kepada sumber.
·
Model
Gerbner
Model Gerbner (1956) merupakan perluasan dari model
Laswell.
Model ini terdiri dari model verbal dan model
diagramatik. Model verbal
gebner adalah sebagai berikut:
v Seseorang (sumber,
komunikator)
v Mempersepsi suatu kejadian
v Dan bereaksi
v Dalam suatu situasi
v Melalui suatu alat (saluran
: media; rekayasa fisik; fasilitas;
admisistratif dan kelembagaanuntuk distribusi dan
kontrol)
v Untuk meyediakan materi
v Dalam suatu bentuk
v Dan konteks
v Yang mengandung isi
v Yang mempunyai konseksuensi
No comments:
Post a Comment