Thursday, May 9, 2019

Pengertian Komunikasi Sosial


A.    Definisi Komunikasi Sosial
Pengertian komunikasi ditinjau dari pengertian komunikasi dalam pengertian secara umum. Komunikasi sosial secara umum adalah setiap orang yang hidup dalam dan masyarakat, sejak bangun tidur sampai tidur lagi, secara kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi. Masyarakat paling sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan satu sama lain dan hubungannya menimbulkan Interaksi sosial.
Pengertian komunikasi sosial tidak hanya diartikan menurut astrid saja tetapi ada pengertian lain yang menyebutkan bahwa komunikasi yang tidak semata-mata hanya terkait tentang media massa dan teknologi tetapi lebih mengarah pola interaksi manusia dalam masyarakat atau sebuah kelompok.
Menurut Muzafer Sherif komunikasisosial adalah suatu kesatuan sosial yang terdiri dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur,sehingga diantara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur, dan norma-norma tertentu.
Bahwa norma-norma sosial dalam kehidupan masyarakat merupakan bentuk peraturan tak tertulis yang berfungsi sebagai peraturan sikap dan prilaku manusia dalam pergaulan hidup sehari-hari dalam masyarakat. Norma sosial relatif banyak menekankan padasanksi moral sosial sebagai unsure pengawasan terhadap sikap dan prilaku manusia dalam pergaulan tersebut.
Mensejajarkan komunikasi sosial dengan komunikasi manusia (human communication)seperti yang diartikan Rubena dan Steward. Ini karena keduanya mempunyai kesamaan fungsi, yakni beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain atau integrasi sosial. Menurut Ruben dan Steward bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan antar individu, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.Maka komunikasi sosial adalahadalah suatu proses interaksi antar seseorang atau suatu lembaga melalui menyampaikan pesan dalam rangka untuk membangun integrasi atau adaptasi sosial.

B.    Fungsi Komunikasi Sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidak nya mengisaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan antara lain lewat komunikasi yang menghibur dan memupuk hubungan dengan orang lain melalui komunikasi kita bekerja sama dengan anggota masyarakat(keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi, Rt,Rw,desa, dan Negara secara keseluruhan) untuk mencapai tujuan bersama.
Fungsi komunikasi untuk menyampaikan informasi yaitu ditujukan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak agar dapat menambah wawasan. Komunikasi memberikan pendidikan yang bermanfaat secara formal maupun informal. Komunikasi untuk menghibur seperti pada saat sekarang ini yang sedang populer adalah Standup Comedy. Komunikasi digunakan untuk mempengaruhi seseorang agar menuruti apa yang diinginkan oleh komunikator seperti pada iklan, kampanye, membentuk opini public, dan  meyakinkan informasi yang sudah diberikan.
C.   Komponen Komunikasi Sosial
Komunikasi sosial sejajar dengan komunikasi manusia (human communication)  yang di dalamnya terdapat  proses komunikasi yang melibatkan antar individu kelompok dan organisasi salah satu bentuk komunikasi sosial:
1.    Komunikasi Interpersonal
Pada hakikatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara komunikator dengan komunikan. Komunikasi ini paling efektif menggubah sikap pedapat atau prilaku seseorang. Komunikasi antar pribadi bersifat arus balik terjadi lansung , komunikator dapat mengetahuisecarah pasti apakah komunikasi nya berhasil atau tidak dan apakah komunikan merespon pesan yang di sampaikan oleh komunikatornya.
a.    Definisi Komunikasi Interpersonal
ü  De Vito komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain/sekelompok orang dengan berbagai dampak dan peluang untuk memberikan umpan balik.
ü  supratiknya komunikasi interpersonal adalah tingkah laku verbal/ non-verbal yang ditanggapi oleh orang banyak.
ü  Effendi komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara komunikator dengan komunikan.
ü  Liliweri komunikasi interpersonal adalah komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi.
ü  Sugiyo komunikasi interpersonal adalah sebuah komunikasi dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya menganggap orang lain sebagai pribadi dan bukan sebagai objek yang disamakan dengan benda.
b.    Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal
ü  Keterbukaan (openness) adanya kesediaan kedua belah pihak untuk membuka diri, saling mereaksi, saling merasakan pikiran dan perasaan.
ü  Empati, menghayati perasaan orang lain/ turut merasakan apa yang dirasakan orang lain. Kesediaan seseorang untuk masuk ke dalam perasaan, pikiran dan keinginan orang lain.
ü  Dukungan (supportive), sikap memberi dukungan kepada pihak lain agar bersedia berpartisipasi.
ü  Rasa positif (positivness) selalu berpikir positif apa  yang akan disampaikan oleh komunikan kepada komunikator.
ü  Kesamaan (equality), kesetaraan antara komunikator dengan komunikan (klien) dalam hal derajat dan kedudukan.
ü  Arus pesan cenderung two communication antara komunikator dengan komunika (dialogis).
ü  Konteks hubungan face to face relationship (tatap muka langsung) dan saling mempengaruhi serta adanya ikatan psikologis antar keduanya.
ü  Adanya feed back yang tinggi yang disebut immediate feedback (umpan balik secara langsung).
ü  Interaksi minimal antara dua orang (dyadic communication).
ü  Adanya effect (disengaja maupun tidak disengaja).
c.    Tujuan Komunikasi Interpersonal
ü  Belajar.
Dengan komunikasi interpersonal individu dapat mengetahui dunia luar.
ü  Berhubungan
Menjaga relasi atau interaksi berbagai perasaan.
ü  Mempengaruhi
Agar mengikuti apa yang dikemukakan komunikator.
ü  Bermain
Sebagai sarana hiburan.
ü  Membantu orang lain
d.    Komunikasi Interpersonal yang Efektif
ü  Pemahaman
Komunikasi efektif apabila memperoleh pemahaman atas pesan yang disampaikan.
ü  Kesenangan
Dalam komunikasi tercipta hubungan yang menyenangkan dan kondusif.
ü  Pengaruh pada sikap
Setelah berkomunikasi komunikan berubah sikap menjadi positif.
ü  Hubungan yang makin baik
ü  Tindakan
Komunikan melakukan tindakan sesuai yang diharapkan oleh komunikator.
e.    Sifat Komunikasi Interpersonal
ü  Melibatkan perilaku melalui pesan verbal dan non – verbal.
ü  Melibatkan pernyataan atau ungkapan yang spontan.
ü  Bersifat dinamis, bukan statis.
ü  Melibatkan umpan balik pribadi.
ü  Dipandu oleh tata aturan yang bersifat intrinsic dan ekstrinsik (menghargai, sopan adalah ekstrinsik).
f.     Unsur – Unsur Komunikasi
ü  Komunikator
Sumber, orang yang membagi informasi atau ide kepada orang lain.n Karakteristik komunikator sangat dipengaruhi oleh latar belakang (jenis kelamin, tempat tinggal, dll) dan karakteristik psikologis (motivasi, minat, dll). Dalam komunikasi interpersonal, komunikator sekaligus sebagai penerima informasi.
ü  Tujuan
Tujuan apa yang ingin dicapai.
ü  Komunikasi timbal balik
ü  Pesan
Pesan adalah segala sesuatu yang disampaikan kepada orang lain. Pesan dapat berupa verbal maupun non verbal dan dapat juga disengaja atau tidak disengaja. Ada 4 jenis pesan, antara lain verbal disengaja, verbal tidak disengaja, non verbal disengaja, non verbal tidak disengaja.
ü  Saluran
Saluran yang digunakan dalam komunikasi interpersonal secara umum adalah panca indera. Dalam proses komunikasi antar pribadi, pesan tidak akan sampai pada penerima apabila alat indera mengalami normal.
ü  Umpan Balik (feedback)
Kita dapat tahu berhasil atau tidaknya atas respon dari komunikan.
g.    Faktor – Faktor Pembentuk Komunikasi Interpersonal
ü  Perbedaan antar pribadi.
ü  Pemenuhan kekurangan.
ü  Perbedaan motivasi antar manusia.
ü  Kebutuhan akan harga diri.
ü  Kebutuhan atas pengakuan orang lain.
ü  Mengurangi kesepian.
ü  Mendapatkan rangsangan.
ü  Mendapatkan pengetahuan diri.
ü  Memaksimalkan kesenangan.
h.    Sistem Komunikasi Interpersonal
ü  Persepsi interpersonal, pemaknaan stimulus.
ü  Konsep diri, perasaan dan pandangan tentang diri kita.
ü  Atraksi interpersonal, daya tarik dan sikap positif terhadap seseorang.
ü  Hubungan interpersonal, berkomunikasi bukan sekedar menyampaikan pesan tetapi menentukan kadar hubungan interpersonalnya makin baik.
2.    Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok merupakan proses komunikasi di mana ada sekumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai tujuan bersama yang berintraksi satu sama lain dan mengangap mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Meskipun setiap angota memilih peran berbeda.
Jika menurut Anwar Arifin  komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antar beberapa orang dalam suatu kelompok kecil seperti dalam rapat, pertemua, konvensi dan sebagainya. Namun Michael Burgon dan Michael Ruffner dalam buku teori komunikasi S.Djuarsa Sendjaja mengartikan bahwa komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud dan tujuan yang dikehendaki seperti sebagai informasi pemeliharaan diri pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menimbulkan karakteristik pribadi angotalainnya dengan akurat.
Secara operasional, komunikasi kelompok melibatkan beberapa element di dalamnya, yaitu interaksi tatap muka, jumlah anggota kelompok, waktu dan tujuan yang akan dicapai, elemen-elemen ini merupakan karak teristik yang membedakan kelompok dengan apa yang di kenal. Yaitu sekumpulan orang yang secara serentak  terikat dalam aktifitas yang sama namun tampa komunikasi.
a.    Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah suatu rangkaian aktivitas secara terus menerus dalam kurun waktu tertentu. Dan proses dapat berlangsung lama atau panjang itu tergantung dari konteksnya. Secara umum proses yang terjadi dalam komunikasi ada dua yaitu :
ü  Proses komunikasi secara primer adalah komunikasi yang terjadi secara tatap muka, langsung antara seseorang kepada yang lain. Untuk menyampaikan pikiran maupun perasaanya dengan menggunakan simbol-simbol tertentu.
ü  Proses komunikasi secara sekunder adalah komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan alat atau saranasebagai media kedua setelah bahasa, komunikasi jenis ini dimaksud untuk melipat gandakan jumlah penerima informasi sekaligus dapat mengatasi hambatan-hambatan geografis dan waktu. Namun dalam jenis komunikasi ini, hanya efektif untuk menyebar luaskan pesan-pesan yang bersifat informatif.
b.    Pola-Model Komunikasi
Pola atau model komunikasi adalahreppresentasi suatu fenomena, baik nyata atau abstrak, dengan  menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut. Model jelas bukan fenomena itu sendiri. Sebagai alat untuk menjelaskan fenomena komunikasi, model mempermudah penjelasan tersebut. Hanya saja model tersebut sekaligus mereduksi fenomena komunikasi, artinya ada nuansa komunikasi lainnya yang mungkin terabaikan dan tidak terjelaskan oleh model tersebut.
Menurut Sereno dan Mortensen, model komunikasi merupakan deskripsi ideal, mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Model komunikasi mempresentasikan secara abstrak cirri-ciri penting dan menghilangkan rinciankomunikasi yang tidak perlu dalam dunia nyata. Sedangkan B.Aubrey Fisher mengatakan model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian keseluruhan , unsur, sifat atau komponen yang penting dari fenomena yang di jadikan model. Model adalah gambaran informal untuk mejelaskan atau menerapkan teori. Dengan kata lain, model adalah teori yang lebih disederhanakan.



ü  Model-model Komunikasi
·         Model S – R
Model stimulus-respon (S-R) adalah model komunikasi paling dasar. Model ini di pengaruhi oleh di siplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Model tersebut mengambarkan hubungan stimulus – respon.
·         Model Aristoteles
Model aristoteles adalah model komunikasi paling klasik, yang sering juga di sebut model retoris ( rhetorical model ). Filosof yunani Aristoteles adalah tokoh paling dini yang mengkaji komunikasi. Ia berjasa dalam merumuskan model komunikasi verbal pertama. Komunikasiterjadi ketika seseorang pembicara menyampaikan pembicaraanya kepada khalayak dalam upaya mengubah sikap mereka. Tepatnya, ia mengemukakan tiga unsur dasar proses komunikasi, yaitu pembicara (speaker  ) pesan (message), dan pendengar (listen).
·         Model Lasswell
Model ini dikemukakan Harold Lasswell tahun 1948 yang mengambarkan proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang diembannya dalam masyarakat. Lasswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi, yaitu: pengawasan lingkungan yang mengingatkan angota- angota masyarakat yang merespon lingkungan : dan ketiga, transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
·         Model Shannon dan Weaver
Salah satu model awal komunikasidi kemukakan Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical Theory of Communication. Model yang sering di sebut model matematis atau model teori informasi itu mungkin adalahmodel yang pengaruhnya paling kuat atas , model dan teori komunikasilainnya. Shannon adalah seorang insinyur pada pada  Bell Telephone dan ia berkepentingan dengan penyampaian pesan yang cermat melalui telpon. Weaver mengembangkan konsep Shannon untuk menerapkannya pada semua bentuk komunikasi.
·         Model Schramm
Wilbur Schramm membuat serangkaian model komunikasi, di mulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebirumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggep dua individu. Model pertama mirip dengan model Shannon dan Wheaver. Dalam modelnya yang ke dua Schramm memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan dalam bidang pengalaman sumber dan sasaran lah yang sebenarnya dikomunikasihkan, karenabagian sinyal itulah yang dianut sama oleh sumber dan sasaran. Model ketiga Scharamm mengangap komunikasi sebagai interaksi dengan kedua pihak yang menyandi, menafsirkan dan menerima sinyal.
·         Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) memandang komunikasi dari predpektif psikologi sosial. Modelnya mengigatkan kita akan diagram jaringan kelompok yang di buat oleh para psikolog sosial dan merupakan formulasi awal mengenai konsitensi kognitif. Dalam model komunikasi tersebut yang sering juga di sebut model ABX atau model simetri Newcomb mengambarkan bahwa seseorang, A menyampaikan informasi kepada orang lainnya, B mengenai sesuatu, X . Model tersebut megansumsikan bahwa orientasi A (sikap) terhadap B dan terhadap X saling bergantungan dan ketiga nya merupakan suatu sistem yang terdiri dari empat orientasi :
v  Orientasi A terhadap X, yang meliputi sikap terhadap X sebagai objek yang harus di dekati atau dihindari dari atribut kognitif (kepercayaan dan tatanan kognitif).
v  Orientasi A terhadap B, dalam pengertian yang sama.
v  Orientasi B terhadap X.
v  Orientasi B terhadap A.
·         Model Westley dan Maclean
Tahun 1957, Bruce Westley dan Malcom Maclean, kedua nya teoritikus komunikasi, merumuskan suatu model yang mencangkup komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa, dan memasukan umpan balik sebagai bagaian integeral dari proses komuikasi. Model Westley dan Maclean ini di pengaruhi oleh model Newcomb, selain juga oleh model Shannon dan Weaver. Mereka menambahkan jumlah pristiwa, gagasan, objek dan orang yang tidak terbatas.
Menurut dua pakar ini perbedaan dalam upan balik ini lah yang membedakan komunikasi komunikasiantar pribadi dan komunikasi massa. Dalam model Wesltley dan Maclean ini terdapat lima unsure yaitu:
objek orientasi, pesan, sumber , penerimadan umpan balik. Sumber (A) menyoroti suatu objek atau peristiwa tertentu dalam lingkungannya (X) dan menciptakan pesan mengenai hal itu (X’) yang ia kirimkan pada penerima (B). pada gilirannya, penerima menerima umpan balik (fBA) mengenai pesan kepada sumber.
·         Model Gerbner
Model Gerbner (1956) merupakan perluasan dari model Laswell.
Model ini terdiri dari model verbal dan model diagramatik. Model verbal
gebner adalah sebagai berikut:
v  Seseorang (sumber, komunikator)
v  Mempersepsi suatu kejadian
v  Dan bereaksi
v  Dalam suatu situasi
v  Melalui suatu alat (saluran : media; rekayasa fisik; fasilitas;
admisistratif dan kelembagaanuntuk distribusi dan kontrol)
v  Untuk meyediakan materi
v  Dalam suatu bentuk
v  Dan konteks
v  Yang mengandung isi
v  Yang mempunyai konseksuensi

No comments:

Post a Comment