Thursday, May 9, 2019

Pengertian Motivasi Sosial menurut Beberapa Ahli


Definisi Motivasi
Motivasi berasal dari kata ‘motif’ yang berarti dorongan. Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas , arah, dan kekuatan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Motivasi merupakan sikap psikologis yang sangat mendasar. Motivasi menjadi alasan seseorang untuk melakukan sesuatu dalam mencapai keinginannya. Secara ringkasnya motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu.
Devinisi Motivasi Sosial
Motivasi sosial adalah suatu dorongan yang dimiliki individu untuk mencapai keinginannya, dimana sumber dorongan tersebut berasal dari lingkungan sosial atau orang lain.
Definisi Motif
Motif adalah dorongan yang sudah terikat pada suatu tujuan. Misalnya, apabila seseorang merasa lapar, itu berati dia membutuhkan atau menginginkan makanan. Motif menunjuk hubungan sistematik antara suatu respons atau suatu himpunan respons dengan keadaan dorongan tertentu. Apabila dorongan dasar itu bersifat bawaan, maka motif itu hasil proses belajar.
Beberapa definisi tentang motif :
1)        Gerungan (1975) :
Motif itu merupakan suatu pengertian yang melengkapi semua penggerak alasan-alasan atau dorongan -dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.
2)        Lindzey, Hall dan Thompson (1975) :
Motif adalah sesuatu yang menimbulkan tingkah laku.
3)        Atkinson (1958) :
Motif sebagai sesuatu disposisi laten yang berusaha dengan kuat untuk menuju ke tujuan
tertentu, tujuan ini dapat berupa prestasi, afiliasi ataupun kekuasaan
4)        Sri Mulyani Martaniah (1982) :
Motif adalah suatu konstruksi yang potensial dan laten, yang dibentuk oleh pengalamanpengalaman, yang secara relatif dapat bertahan meskipun kemungkinan berubah masih ada, dan berfungsi menggerakan serta mengarahkan perilaku ke tujuan tertentu.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa motif merupakan suatu pengertian yang mencukupi semua penggerak, alasan, atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.
Definisi Motif Sosial
Setelah diketahui apakah sebenarnya motif itu, maka berikut ini disajikan beberapa
definisi motif sosial :
1)        Lindgren (1073)
Motif sosial adalah motif yang dipelajari melalui kontak orang lain dan bahwa lingkungan individu memegang peranan yang penting. 
2)        Barkowitz (1969)
Motif sosial adalah motif yang mendasari aktivitas individu dalam mereaksi terhadap orang lain. 
3)        Max Crimon dan Messick (1976)
Mengatakan bahwa seseorang menunjukan motif sosial, jika ia dalam membuat pilihan memperhitungkan akibatnya bagi orang lain.
4)        Heckhausen (1980)
Motif sosial adalah motif yang menunjukan bahwa tujuan yang ingin dicapai mempunyai interaksi dengan orang lain.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa definisi motif sosial adalah motif yang timbul untuk memenuhi kebutuhan individu dalam hubungannya dengan lingkungan sosialnya.
Motif timbul karena adanya kebutuhan/need. Kebutuhan dapat diartikan sebagai:
1)        Satu kekurangan universal dikalangan umat manusia dan musnah bila kekurangan itu tidak tercukupi.
2)        Satu kekurangan universal dikalangan umat manusia yang dapat membantu dan membawa kebahagiaan pada manusia bila kekurangan itu terpenuhi, walaupun hal itu tidaklah esensiil terhadap kelangsungan hidup manusia.
3)        Sebuah kekurangan yang dapat dipenuhi secara wajar dengan berbagai benda lainnya apabila ada benda khusus yang diingini tidak dapat diperoleh.
4)        Sifat taraf kebutuhan.
Kebutuhan (need) dapat dipandang sebagai kekurangan adanya sesuatu, dan ini menuntutt segera pemenuhannya, untuk segera mendapatkan keseimbangan. Situasi kekurangan ini berfungsi sebagai suatu kekuatan atau dorongan alasan, yang menyebabkan seseorang bertindak untuk memenuhi kebutuhan. Sehingga kalau digambarkan prosesnya sebagai berikut:
Text Box: PerilakuText Box: MotiveText Box: Kebutuhan (need)                                                                                                                                                      

·      Makanan
·         Lapar
·         Makan
·      Oksigen
·         Sesak nafas
·         Bernafas
·      Air
·         Haus
·         Minum

Seperti telah disebut dimuka, kebutuhan dan motif tidak bisa diamati. Yang menampak
atau yang bisa diamati perilakunya. Dari bentuk-bentuk perbuatan yang serupa kita simpulkan
adanya kebutuhan dari motif itu. Selain pengamatan terhadap tingkah laku individu ada jalan lain muntuk mengetahui atau meyakini adanya kebutuhan dan motif ialah dengan mengetahui
pengalaman pribadi. Misalnya: seorang perokok pernah mengalami bagaiman kuatnya keinginan untuk mencari rokok apabila sudah lama tidak merokok, sehingga ia dapat membayangkan apabila hal tersebut menimpa orang lain.
Mc. Clelland (1967) berpendapat bahwa untuk menemukan motif yang mendasari suatu perbuatan, cara yang terbaik ialah dengan menganalisis motif yang ada dalam fantasi seseorang.
Wood Worth dan Marquis membedakan motif atas:
1. Motif yang tergantung pada keadaan dalam jasmani. Motif ini merupakan kebutuhan organik. Misalnya: makan, minum, dsb.
2.   Motif yang tergantung hubungan individu dengan lingkungan. Motif ini dibedakan menjadi:
a.    Emergency motive / motif darurat. Ini adalah motif yang membutuhkan tindakan segera karena keadaan sekitarnya menuntut demikian.
Misalnya: motif untuk melepaskan diri dari bahaya, melindungi matanya dan sebagainya.
b.    Objektif motive / motif objektif Motif yang berhubungan langsung dengan lingkungan baik berupa individu maupun benda.
Misalnya: penghargaan, memiliki mobil, memiliki rumah bagus dan sebagainya.
Kalau disederhanakan pembagian Wood Worth atas motive itu sebagai berikut :
1.        Motif yang ditentukan oleh keadaan di dalam diri jasmani individu.
2.        Motif yang ditentukan oleh hubungan antara individu dan lingkungan (orang dan benda).
Teevan dan Smith (1964) menggolongkan motif atau dasar perkembangannya menjadi dua kelompok yaitu:
1.        Motif Primer  Adalah motif yang timbulnya berdasarkan proses kimiawi fisiologik dan diperoleh dengan tidak dipelajari. Contohnya: haus dan lapar.
2.        Motif Sekunder Adalah motif yang timbulnya tidak secara langsung berdasarkan proses kimiawi psikologik dan umumnya diperoleh dari proses belajar baik melalui pengalaman maupun lingkungan. McClelland mengemukakan bahwa motif sekunder disebut juga dengan motif social yang terdiri dari:
a.    Motif berprestasi
b.    Motif berafiliasi
c.    Motif berkuasa

No comments:

Post a Comment