Definisi
Motivasi
Motivasi berasal dari kata ‘motif’
yang berarti dorongan. Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas ,
arah, dan kekuatan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Motivasi
merupakan sikap psikologis yang sangat mendasar. Motivasi menjadi alasan
seseorang untuk melakukan sesuatu dalam mencapai keinginannya. Secara
ringkasnya motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang
dilakukan oleh seorang individu.
Devinisi
Motivasi Sosial
Motivasi sosial adalah suatu
dorongan yang dimiliki individu untuk mencapai keinginannya, dimana sumber
dorongan tersebut berasal dari lingkungan sosial atau orang lain.
Definisi Motif
Motif adalah
dorongan yang sudah terikat pada suatu tujuan. Misalnya, apabila seseorang
merasa lapar, itu berati dia membutuhkan atau menginginkan makanan. Motif
menunjuk hubungan sistematik antara suatu respons atau suatu himpunan respons
dengan keadaan dorongan tertentu. Apabila dorongan dasar itu bersifat bawaan,
maka motif itu hasil proses belajar.
Beberapa definisi tentang motif :
1)
Gerungan (1975) :
Motif itu
merupakan suatu pengertian yang melengkapi semua penggerak alasan-alasan atau
dorongan -dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.
2)
Lindzey, Hall dan
Thompson (1975) :
Motif
adalah sesuatu yang menimbulkan tingkah laku.
3)
Atkinson (1958) :
Motif
sebagai sesuatu disposisi laten yang berusaha dengan kuat untuk menuju ke
tujuan
tertentu, tujuan ini dapat berupa prestasi, afiliasi ataupun kekuasaan
tertentu, tujuan ini dapat berupa prestasi, afiliasi ataupun kekuasaan
4)
Sri Mulyani Martaniah
(1982) :
Motif adalah suatu
konstruksi yang potensial dan laten, yang dibentuk oleh pengalamanpengalaman,
yang secara relatif dapat bertahan meskipun kemungkinan berubah masih ada, dan
berfungsi menggerakan serta mengarahkan perilaku ke tujuan tertentu.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa motif
merupakan suatu pengertian yang mencukupi semua penggerak, alasan, atau
dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.
Definisi
Motif Sosial
Setelah diketahui
apakah sebenarnya motif itu, maka berikut ini disajikan beberapa
definisi motif sosial :
definisi motif sosial :
1)
Lindgren (1073)
Motif
sosial adalah motif yang dipelajari melalui kontak orang lain dan bahwa
lingkungan individu memegang peranan yang penting.
2)
Barkowitz (1969)
Motif
sosial adalah motif yang mendasari aktivitas individu dalam mereaksi terhadap
orang lain.
3)
Max Crimon dan Messick
(1976)
Mengatakan
bahwa seseorang menunjukan motif sosial, jika ia dalam membuat pilihan memperhitungkan
akibatnya bagi orang lain.
4)
Heckhausen (1980)
Motif sosial adalah
motif yang menunjukan bahwa tujuan yang ingin dicapai mempunyai interaksi
dengan orang lain.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa definisi
motif sosial adalah motif yang timbul untuk memenuhi kebutuhan individu dalam
hubungannya dengan lingkungan sosialnya.
Motif timbul karena adanya kebutuhan/need. Kebutuhan dapat
diartikan sebagai:
1)
Satu kekurangan universal
dikalangan umat manusia dan musnah bila kekurangan itu tidak tercukupi.
2)
Satu kekurangan universal
dikalangan umat manusia yang dapat membantu dan membawa kebahagiaan pada
manusia bila kekurangan itu terpenuhi, walaupun hal itu tidaklah esensiil
terhadap kelangsungan hidup manusia.
3)
Sebuah kekurangan yang dapat
dipenuhi secara wajar dengan berbagai benda lainnya apabila ada benda khusus
yang diingini tidak dapat diperoleh.
4)
Sifat taraf kebutuhan.
Kebutuhan (need) dapat dipandang sebagai kekurangan adanya
sesuatu, dan ini menuntutt segera pemenuhannya, untuk segera mendapatkan
keseimbangan. Situasi kekurangan ini berfungsi sebagai suatu kekuatan atau
dorongan alasan, yang menyebabkan seseorang bertindak untuk memenuhi kebutuhan.
Sehingga kalau digambarkan prosesnya sebagai berikut:
· Makanan
|
·
Lapar
|
·
Makan
|
· Oksigen
|
·
Sesak nafas
|
·
Bernafas
|
· Air
|
·
Haus
|
·
Minum
|
Seperti telah disebut dimuka, kebutuhan dan motif tidak bisa
diamati. Yang menampak
atau yang bisa diamati perilakunya. Dari bentuk-bentuk perbuatan yang serupa kita simpulkan
adanya kebutuhan dari motif itu. Selain pengamatan terhadap tingkah laku individu ada jalan lain muntuk mengetahui atau meyakini adanya kebutuhan dan motif ialah dengan mengetahui
pengalaman pribadi. Misalnya: seorang perokok pernah mengalami bagaiman kuatnya keinginan untuk mencari rokok apabila sudah lama tidak merokok, sehingga ia dapat membayangkan apabila hal tersebut menimpa orang lain.
atau yang bisa diamati perilakunya. Dari bentuk-bentuk perbuatan yang serupa kita simpulkan
adanya kebutuhan dari motif itu. Selain pengamatan terhadap tingkah laku individu ada jalan lain muntuk mengetahui atau meyakini adanya kebutuhan dan motif ialah dengan mengetahui
pengalaman pribadi. Misalnya: seorang perokok pernah mengalami bagaiman kuatnya keinginan untuk mencari rokok apabila sudah lama tidak merokok, sehingga ia dapat membayangkan apabila hal tersebut menimpa orang lain.
Mc. Clelland (1967) berpendapat bahwa untuk menemukan motif yang
mendasari suatu perbuatan, cara yang terbaik ialah dengan menganalisis motif
yang ada dalam fantasi seseorang.
Wood
Worth dan Marquis membedakan motif atas:
1.
Motif yang tergantung pada keadaan dalam jasmani. Motif ini merupakan kebutuhan
organik. Misalnya: makan, minum, dsb.
2. Motif yang tergantung hubungan individu
dengan lingkungan. Motif ini dibedakan menjadi:
a. Emergency
motive / motif darurat. Ini adalah motif yang membutuhkan tindakan segera
karena keadaan sekitarnya menuntut demikian.
Misalnya:
motif untuk melepaskan diri dari bahaya, melindungi matanya dan sebagainya.
b. Objektif
motive / motif objektif Motif yang berhubungan langsung dengan lingkungan baik
berupa individu maupun benda.
Misalnya:
penghargaan, memiliki mobil, memiliki rumah bagus dan sebagainya.
Kalau
disederhanakan pembagian Wood Worth atas motive itu sebagai berikut :
1.
Motif yang ditentukan oleh keadaan di
dalam diri jasmani individu.
2.
Motif yang ditentukan oleh hubungan
antara individu dan lingkungan (orang dan benda).
Teevan dan Smith (1964) menggolongkan motif atau dasar
perkembangannya menjadi dua kelompok yaitu:
1.
Motif Primer Adalah motif yang timbulnya berdasarkan
proses kimiawi fisiologik dan diperoleh dengan tidak dipelajari. Contohnya:
haus dan lapar.
2.
Motif Sekunder Adalah motif
yang timbulnya tidak secara langsung berdasarkan proses kimiawi psikologik dan
umumnya diperoleh dari proses belajar baik melalui pengalaman maupun lingkungan.
McClelland mengemukakan bahwa motif sekunder disebut juga dengan motif social
yang terdiri dari:
a. Motif berprestasi
b. Motif berafiliasi
c. Motif berkuasa
No comments:
Post a Comment