Friday, May 10, 2019

Kepemimpinan dalam Ruang Lingkup Psikologi (PIO)


Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi di antara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya (Joseph C. Rost.,1993).
Menurut Prof. Dr. Mr. Prajudi Atmosudirjo dalam bukunya yang berjudul beberapa pandangan umum tentang pengambilan keputusan, kepemimpinan adalah kepribadian seseorang yang menyebabkan sekelompok orang lain mencontoh atau mengikutinya. Kepemimpinan adalah kepribadian yang memancarkan pengaruh wibawa, sedemikian rupa sehingga sekelompok orang mau melakukan apa yang dikehendakinya.
2.1.2. Manajer vs Pemimpin abad 21
Ciri Manajer
Ciri Pemimpin
Mengatur
Inovasi
Tiruan
Asli
Memelihara
Mengembangkan/menciptakan
Fokus pada sistem dan struktur
Fokus pada manusia
Mengandalkan kontrol
Menginsspirasi kepercayaan
Pandangan jangka pendek
Perspektif jangka panjang
Menanyakan bagaimana dan kapan
Menanyakan apa dan mengapa
Tertuju pada laporan keuangan
Tertuju pada horizon
Meniru
Mencetak
Menerima status quo
Menentang status quo
Prajurit yang baik
Diri sendiri
Melakukan segala sesuatu dengan benar
Melakukan segala sesuatu yang benar

2.2. STUDI KEPEMIMPINAN YANG PENTING SECARA HISTORIS
2.2.1. Studi Kepemimpinan Iowa
Usaha mempelajari kepemimpinan pada awalnya dilakukan tahun 1930 oleh Ronald Lippitt dan Ralph K. White di bawah pengarahan Kurt Lewin di Universitas Iowa. Usaha yang dilakukan oleh kedua pakar ini mempunyai dampak studi yang panjang. Gaya kepemimpinan Iowa ini memainkan tiga style kepemimpinan, yakni :
1.    Otokratis, pemimpin yang otoriter bertindak sangat direktif, selalu memberikan pengarahan dan tidak memberikan kesempatan untuk timbulnya partisipasi.
2.    Demokratis, pemimpin yang demokratis mendorong kelompok diskusi dan pembuat keputusan, kepemimpinan ini mencoba untuk bersikap “objektif” di dalam pemberian pujian atau kritik, dan menjadi satu dengan kelompok dalam hal memberikan spirit.
3.    Semaunya sendiri (laissez faire), gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan yang mutlak pada kelompok. Pemimpin seperti ini pada hakikatnya tidak memberikan contoh-contoh kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan yang dimiliki Iowa ini cenderung lebih ke kepemimpinan yang demokratis, guna untuk memudahkan dan memberikan keleluasaan kelompok dalam bertindak dengan beberapa pengarahan dari pemimpin tersebut.
2.2.2. Studi Kepemimpinan Oiho State
Studi Ohio State dimlai dengan premis tidak ada definisi kepuasan terhadap kepemimpinan. Mereka menyatakan bahwa kepemimpinan adalah sinonim dari kepemimpinan yang baik. kelompok Ohio State ditetapkan untuk studi tentang kepemimpinan, tanpa melihat definisi atau efektivitas dan ketidakevektifitasanya.
Studi ini dilakukan untuk mengidentifikasi dimensi-dimensi yang independen dari perilaku kepemimpinan. Ada dua dimensi yang dianggap penting yaitu, struktur inisiatif dan pertimbangan.
·           Yang dimaksudkan dengan “struktur inisiatif” adalah sejauh mana seorang pemimpin mendefinisikan dan menstrukturasi peranannya dan peranan para bawahannya dalam usaha pencapaian tujuan. Hal ini termasuk perilaku yang mencoba untuk mengorganisasikan pekerjaan, hubungan-hubungan kerja, dan tujuan-tujuan yang akan dicapai. Pemimpin yang memiliki ciri struktur inisiatif yang tinggi dapat digambarkan sebagai orang yang “memberikan tugas-tugas khusus kepada para anggota kelompok”, “mengharapkan para karyawan untuk mempertahankan standar kinerja yang telah ditetapkan”, “menekankan pentingnya batas waktu pertemuan”.
·           Yang dimaksudkan dengan “pertimbangan” adalah sejauh mana seorang pemimpin memiliki hubungan kerja dalam arti saling percaya, menghormati pendapat dan mempertimbangkan perasaan para bawahan. Lebih memperhatikan pengikut-pengikutnya untuk memperoleh kenyamanan, kesehatan, status, dan kepuasan. Pemimpin yang memiliki pertimbangan tinggi dapat digambarkan sebagai orang yang suka membantu masalah para bawahan, bersahabat dan pendekatannya baik, dan memperlakukan sama semua bawahan.
2.2.3. Studi Kepemimpinan Michigan
                 Studi Michigan ini bertujuan untuk menentukan prinsip-prinsip produktivitas kerja kelompok dan kepuasan anggota kelompok yang diperoleh dari partisipasi mereka. Studi ini lebih cenderung kepada produktivitas kerja yang menitikberatkan pada demokratis kerja bukan pada otokratisnya. Sehingga, dimasukkannya rancangan riset (research design) dan derajat kontrol yang tinggi atas variabel nonpsikologis yang mungkin mempengaruhi semangat kerja dan produktivitas. Misalnya bentuk pekerjaan, kondisi pekerjaan, dan metode kerja terkendalikan semuanya.

No comments:

Post a Comment